entah hilang entah tenggelam


kau tahu gunung everest? ada salji kan? bukan tu yang aku ketengahkan, tapi tingginya gunung itu .kau tahu tinggi buku plus assignment aku sudah tiada beza mungkin dengan gunung . aku kata mungkin .

lantak sana pergi ! pergi

benda-itu aku pergi . pergi jenguk kekasih hati yang mungkin merindui jasad tubuh layu di sini . kekasih hati yang jarang aku bertalian atas wayar, argghhh tuhan saja tahu betapa sakitnya jasad rohani teringat ayah ibu . ahh sudah . tisu aku sudah habiis untuk kesat hujan jernih . habis.

pergi jalan , jenguk langit . sihat? kau tinggi langit , tapi benda-itu aku rendah . apa kau tak bisa bawa benda-itu aku bersama, apa kau tak bisa gantung benda-itu aku di gigi langit barangkali

mundar mandir, ligat mencari benda-itu .susunan bahasa seksis hampir melontar lontar keluar . tapi kau ajar aku untuk jangan itu .

perlu aku gali semua istana istana mewah sang lingkuk melingkuk bawah tanah mencari benda-itu, ahh kesian
perlu aku carik semua timbunan mini sang kokok untuk cari benda-itu.ahhh kisah
perlu aku tumpang jentera terbang untuk aku selak bintang cari benda-itu. ahh angan
perlu aku bernafas dalam air untuk cari benda-itu .ahhh  lemas
perlu aku cantik keluar berita kertas atau berita pukul lapan untuk gembur manakah benda-itu. ahhh gila


bodoh, aku bodoh , padahal aku yang tak percaya
aku masih harapkan sang kaya raya melamar aku untuk menjadi si separuh hidup dia
ahh angan , bodoh , aku  masih rasa aku diatas padahal aku diludah

ouh patut benda-itu lari, tak bisa kebal akan ludahan , tak bisa lawan hanya menurut sang hati malap diri
teruk aku !

tapi aku salah , aku tak perlu cari benda-itu . benda-itu ada setia menemani aku , cuma aku buta. ada dalam jasad yang konon layu padahal benda-itu ada. aku bisa bangkit , ada benda-itu aku mahu bangkit .

terima kasih benda-itu
terima kasih "semangat"
                                                                kerana benda-itu adalah semangat yang hilang 

No comments:

Post a Comment